Abstract:
Penerapan strategi perencanaan dan pengendalian produksi yang tepat dengan menjaga konsistensi produk yang berkualitas sehingga perusahaan dapat bersaing dan berkembang adalah mutlak diperlukan. Untuk mencapai hal tersebut perencanaan produksi kurang optimal, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan untuk memperoleh biaya produksi yang lebih kecil. Perencanaan produksi yang dilakukan adalah dengan melakukan peramalan produksi yang lebih akurat, sebagai dasar perencanaan produksi agregat.
Setelah dilakukan perhitungan peramalan produksi dengan metode Last period
demand, Arithmetic average (average methods), Single moving average (SMA),
Weighted moving average (WMA), Single exponential smoothing (SES dengan
nilai α = 0.1, α = 0.5, α = 0.9). Diperoleh metode peramalan yang memberikan
nilai yang lebih akurat, yaitu dengan nilai presentase kesalahan yang terkecil yaitu 11.60% artinya tingkat akurasi 88.40 % dengan metode Single exponential
smoothing (SES dengan α = 0.9).
Sedangkan dari hasil perhitungan aggregate planning dengan metode transportasi (tabular) diperoleh total biaya / cost produksi dalam setahun sebesar Rp 2,789,659,000 dengan perhitungan maksimal overtime, dengan cost over time sebesar Rp 1,426,748,000. Dengan menurunkan downtime mesin sebesar 18.91% dengan cara melakukan preventive maintenance, maka diperoleh saving cost overtime sebesar 45.08%.