Abstract:
Obat memiliki peranan penting di dalam kehidupan sehari hari untuk mengobati,
mencegah dan menganggulangi penyakit atau virus. Obat – obatan tidak hanya digunakan
di dalam rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang menangani penyakit serius tetapi juga
di gunakan untuk mengobati penyakit – penyakit ringan. Pada umum nya obat – obatan
yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan bisa didapatkan di apotek dan
supermarket tanpa memerlukan resep dokter, sehingga konsumen harus mencari tahu
secara mandiri mengenai cara pemakaian obat dan dosisnya. Oleh karena itu kemasan
obat memiliki perananan yang penting, fungsinya adalah untuk memberikan informasi
kepada konsumen secara singkat dan jelas terkait dosis hingga efek samping obat.
Kesalahan dalam penulisan informasi di kemasan obat dapat menimbulkan efek yang
serius, baik untuk konsumen maupun untuk perusahaan pembuat obat. Maka proses
pembuatan kemasan obat perlu di perhatikan secara seksama untuk menghindari
kesalahan dalam redaksional.
Pada PT XYZ pembuatan desain kemasan obat atau artwork masih menggunakan
microsoft excel sebagai basis data untuk mencatat riwayat pembuatan artwork. Hal ini
dapat menyebabkan redudansi data dan kesalahan informasi yang diterima oleh masing –
masing personil, karena pada microsoft excel tidak menyediakan fitur dimana setiap
personil dapat melihat data atau perubahan dalam satu waktu bersamaan. Redudansi data
dan kesalahan informasi dapat berakibat pada lamanya waktu untuk pembuatan artwork,
meingkatnya kesalahan dalam pembuatan artwork yang mencakup redaksional
obat/informasi untuk konsumen.
Setelah menganalisa kondisi dan permasalahan yang terdapat pada PT XYZ, maka
mengembangkan dan mengimpelmentasikan sebuah sistem informasi artwork
management merupakan cara yang cukup efektif untuk dapat mengatasi masalah tesebut.
Sistem informasi artwork management akan di kembangkan seperti artwork flow yang
dapat memudahkan perusahan untuk mengelola artwork, mempermudah komunikasi dan
kolaborasi antar personel. Pada sistem ini setiap proses dapat terekam dan
terdokumentasikan dengan baik di dalam basis data (database), sehingga dapat
mengurangi redudansi data, menciptakan kolaborasi dan komunikasi yang baik serta
dapat menyediakan informasi dengan cepat dan efisien.