dc.description.abstract |
Kebutuhan akan energi terus meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Begitupun kebutuhan energi listrik yang
semakin meningkat seiring perkembangan perekonomian dan penduduk Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik nasional,
maka peran Energi Baru Terbaharukan (EBT) sangat diperlukan, diantaranya panas bumi, angin, dan biomassa. Ketiga energi tersebut
memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi EBT di Indonesia menjadi energi listrik,
serta seberapa besar energi yang sudah dapat dimanfaatkan, dan juga kendala-kendala baik alam maupun sumber daya manusia ataupun
faktor lain, agar dapat mencapai target terdekat yaitu di tahun 2025 sebagai pemenuhan kebutuhan listrik negara dari EBT. Penelitian ini
menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR). Data yang dikumpulkan bersifat data sekunder, yaitu berupa pengumpulan
jurnal dan artikel penelitian yang sudah ada, dari media massa, dan laporan dari badan pemerintah, khususnya kementerian ESDM.
Berdasarkan hasil analisis kapasitas terpasang terhadap rencana energi tahun 2019 – 2028, energi angin memiliki persentase terbesar yaitu
82,76%, panas bumi sebesar 25,31%, dan biomassa sebesar 4,92%. Pada kenyataannya di tahun 2020 ini, EBT belum bisa mencapai target
yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor penghambat kemajuan proyek pembangunan ataupun
peningkatan hasil EBT khususnya panas bumi, angin, dan biomassa, seperti pendanaan, perencanaan yang tidak terkoordinasi dengan baik,
dan implementasi yang sulit. Selain itu, di tahun 2020 masih terjadi pandemi COVID-19 yang menjadi faktor penghambat karena semua
dana dialihkan untuk penanganan krisis pandemi. |
en_US |