President University Repository

POTENSI ENERGI PANAS BUMI, ANGIN, DAN BIOMASSA MENJADI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA

Show simple item record

dc.contributor.author Adistia, Nurul Amandha
dc.contributor.author Rizky Aditya Nurdiansyah
dc.contributor.author Juno Fariko
dc.contributor.author Vincent
dc.contributor.author Joni Welman Simatupang
dc.date.accessioned 2023-04-12T05:43:32Z
dc.date.available 2023-04-12T05:43:32Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.uri http://repository.president.ac.id/xmlui/handle/123456789/11123
dc.description T E S L A | VOL. 22 | NO. 2 | OKTOBER 2020 | p. 105-116. en_US
dc.description.abstract Kebutuhan akan energi terus meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Begitupun kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat seiring perkembangan perekonomian dan penduduk Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik nasional, maka peran Energi Baru Terbaharukan (EBT) sangat diperlukan, diantaranya panas bumi, angin, dan biomassa. Ketiga energi tersebut memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi EBT di Indonesia menjadi energi listrik, serta seberapa besar energi yang sudah dapat dimanfaatkan, dan juga kendala-kendala baik alam maupun sumber daya manusia ataupun faktor lain, agar dapat mencapai target terdekat yaitu di tahun 2025 sebagai pemenuhan kebutuhan listrik negara dari EBT. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR). Data yang dikumpulkan bersifat data sekunder, yaitu berupa pengumpulan jurnal dan artikel penelitian yang sudah ada, dari media massa, dan laporan dari badan pemerintah, khususnya kementerian ESDM. Berdasarkan hasil analisis kapasitas terpasang terhadap rencana energi tahun 2019 – 2028, energi angin memiliki persentase terbesar yaitu 82,76%, panas bumi sebesar 25,31%, dan biomassa sebesar 4,92%. Pada kenyataannya di tahun 2020 ini, EBT belum bisa mencapai target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor penghambat kemajuan proyek pembangunan ataupun peningkatan hasil EBT khususnya panas bumi, angin, dan biomassa, seperti pendanaan, perencanaan yang tidak terkoordinasi dengan baik, dan implementasi yang sulit. Selain itu, di tahun 2020 masih terjadi pandemi COVID-19 yang menjadi faktor penghambat karena semua dana dialihkan untuk penanganan krisis pandemi. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Universitas Tarumanegara en_US
dc.subject Angin en_US
dc.subject Biomassa en_US
dc.subject Panas bumi en_US
dc.subject Potensi en_US
dc.subject Systematic Literature Review (SLR) en_US
dc.title POTENSI ENERGI PANAS BUMI, ANGIN, DAN BIOMASSA MENJADI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Repository


Advanced Search

Browse

My Account