dc.description.abstract |
Masyarakat Jepang yang tinggal dan bekerja di Cikarang Selatan mungkin akan mengalami culture shock karena adanya perbedaan budaya yang sangat dominan antara Jepang dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk culture shock yang dialami oleh orang Jepang yang tinggal dan bekerja di Cikarang dan bagaimana strategi adaptasi yang dilakukannya untuk dapat bertahan di lingkungan yang baru.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif – kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Obyek dari penelitian ini adalah lima orang Jepang yang bekerja di kawasan Cikarang Selatan. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentukculture shock yang dialami orang Jepang disebabkan adanya faktor internal dan eksternal. Pada faktor internal disebabkan oleh faktor psikologis dankarakter dari individu, sedangkan pada faktor eksternal diketahui bahwa agama, makanan, keadaan geografis, kebiasaan / adat istiadat, dan bahasa menjadi penyebab terjadinya orang Jepang mengalami culture shock. Kemudian pada pembahasan strategi adaptasi, peneliti menemukanbahwa orang-orang Jepang melakukan cara untuk dapat beradaptasi dengan membuka dirinya untuk menerima perbedaan budaya yang ada, lebih berpikir luas tentang perbedaan tersebut (open minded) dan bergabung bersama budaya dan orang-orang Indonesia. Bagi orang Jepang yang akan berpindah ke suatu negara dalam kurun waktu yang cukup lama sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu bagaimana keadaan lingkungan dan budaya di daerah tersebut melalui internet ataupun buku-buku yang ada agar tidak mengalami culture shock yang berkepanjangan dan dapat mengatur strategi untuk dapat beradaptasi. |
en_US |