Abstract:
Analisa kegagalan yang disebabkan karena terjadinya kegagalan pada
poros sistem transmisi mesin fine boring dengan material poros berupa S50C
dengan standar JIS G 4051. Analisa kegagalan pada poros untuk mengetahui
penyebab dan proses terjadinya kegagalan dilakukan dengan pengamatan
makroskopik terhadap poros yang mengalami kegagalan, pengamatan
fraktografi pada bagian permukaan patahan, pengamatan struktur mikro pada
potongan poros, pengujian komposisi kimia terhadap material poros,
pengujian kekerasan dengan standar JIS Z 2255 pada area patahan, pengujian
tarik dengan standar JIS Z 2201 menggunakan spesiment yang diambil dari
spare part poros yang telah mengalami kegagalan. Pada komponen sistem
transmisi yang berupa roda gigi, bantalan dan pasak dilakukan perhitungan
mekanik untuk menganalisa desain dari komponen.
Dari pengamatan, pengujian dan perhitungan yang dilakukan
ditemukan awal terjadi patahan terdapat pada sudut dari rumah pasak
kemudian terjadi perambatan retakan sehingga terjadi patah. Patah yang
terjadi pada poros merupakan patah lelah dengan tipe patah ductile dimana
poros mengalami deformasi plastis sebelum terjadi retak, kemudian
dilanjutkan dengan mulai terjadinya awal retakan dan diteruskan dengan
perambatan retakan hingga terjadinya patah. Penyimpangan yang terjadi
berdasarkan perhitungan mekanik dari desain terdapat pada pasak dan rumah
pasak yang tidak sesuai tengan standar JIS B 1301- Key Slot untuk poros
dengan diameter 25 mm, sehingga terjadi kegagalan akibat konsentrasi
tegangan pada sudut rumah pasak.