Abstract:
Data sales result dari FY10 sampai FY15 menunjukkan terjadi kenaikan permintaan produksi switch D-1. Jika dibandingkan dengan data budget yang diperoleh dari mother company, ada selisih angka yang bisa menyebabkan masalah karena ada ketidaktepatan budget dengan actual demand. Pada akhirnya terjadi kekurangan kapasitas produksi di FY16 sebagai akibat dari kesalahan persiapan kapasitas. Hal ini mendorong PT.MMM untuk melakukan metode forecasting yang tepat. Untuk memproyeksikan angka penjualan di tahun mendatang, digunakan forecasting metode trend linier. Karena ada kekurangan kapasitas di FY16 dan diperkirakan akan ada kenaikan permintaan di tahun selanjutnya, PT.MMM mengatasinya dengan melakukan investasi auto line. Investasi auto line ini juga merupakan solusi dalam menghadapi kenaikan labor cost setiap tahunnya. Dengan mentransformasikan manual line menjadi auto line, jumlah operator bisa berkurang, yang pada awalnya membutuhkan 7 operator per line sekarang berubah menjadi 4 operator per line. Setelah membandingkan angka forecast dengan kapasitas produksi, PT.MMM memerlukan investasi auto line di FY17, FY22, dan FY31 sampai ketiga manual line sudah habis tergantikan dengan auto line. Berdasarkan hasil analisis, hanya investasi auto line 1 yang dianggap layak dengan nilai payback period = 3 tahun, net present value = $249,372.88, internal rate of return = 18.93%, dan profitability index = 1.62.