Abstract:
Keterlambatan pelaksanaan proyek upgrading power capacity building #40 yang dikerjakan oleh PT. XYZ adalah 2 minggu sehingga berdampak pada terjadinya pemborosan (waste). Waste pada proyek ini mengakibatkan terjadinya kerugian biaya pada proyek sebesar Rp. 407.211.215. Ditemukan 11 waste kritis pada proyek tersebut melalui analisa skala likert kemudian dianalisa dengan dengan 5 why’s dan fishbone diagram ditemukan faktor dominan penyebab Waste Defect 47% waste inventory 18%, waste waiting 28% dan waste overproduction 7%. Tindakan yang direkomendasikan untuk mengurangi waste adalah melakukan daily huddle meetings, menerapkan project management, metode last planner system dalam membuat perencanaan dan penjadwalan, metode kanban, membuat team preparation, menerapkan metode first run studies dalam memilih supplier dan material, mengevaluasi kinerja keseluruhan proyek dengan earned value management, memberikan training tentang plan risk management, konsep pemborosan, dan cara membaca design. Analisis waste plaiting kritis dilakukan pada waste perencanaan dan penjadwalan yang buruk dengan metode CCPM diperoleh pengematan sebesar Rp. 193.939.266 . Analisis kinerja proyek x dilihat dari waktu dan biaya berdasarkan perhitungan nilai CV, SV, CPI dan SPI behind schedule over budget yang berarti proyek terlambat selesai dan pengeluaran biaya lebih besar dari rencana. Diketahui nilai CV adalah -777.187.008, nilai SV ialah -92.998.444,- dan nilai CPI 0,89996 serta nilai SPI ialah 0,9869.