Abstract:
Penelitian ini membahas tentang perbedaan pencahayaan dari segi kualitas pencahayaan dan nilai ekonomis jika menggunakan LED high power tipe NL500D dan lampu tipe konvensional Metal Halide. Kebutuhan pencahayaan ditopang oleh daya dari tower lamp produksi PT. Nobi Putra Angkasa dengan tipe NPL04 tower lamp dengan spesifikasi tipe engine Kubota tipe V1305 dan Alternator Stamford tipe PI044F, dengan ketinggian 9 meter dan beban 4 lampu sama dengan 4 x 500W. Konsumsi bahan bakar untuk tower lamp dengan operasi 8 jam/hari bisa menghemat dengan menggunakan lampu LED tipe NL500D. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas penerangan buatan yang mampu memenuhi standar pencahayaan berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 untuk objek kerja tambang batu bara minimal 50 lux. Metode penelitian ini menggunakan empat sampel lampu LED 500W dan satu lampu Mercuri tipe Metal Halide Phillips SON-T 400W. Pengambilan data menggunakan power analyzer, lux meter dan simulasi software Dialux versi 4.12. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lampu tipe LED NL500D mempunyai nilai efikasi yang tinggi yakni 133,64 Lm/Watt. Pengukuran temperatur sambungan (Tj) NL500C paling baik untuk transfer panasnya sehingga nilai Tj nya paling kecil dengan nilai rata-rata 58,52°C karena resistansi termalnya = 0.9 °C/Watt. Lampu LED NL500D unggul di intensitas cahaya dengan nilai rata-rata 3794,16 lux. Perbandingan dengan lampu konvensional maka pemilihan lampu tambang yang tepat adalah menggunakan lampu jenis LED karena usia pakai yang lama dan memerlukan sedikit perawatan meski untuk biaya diawal harga pembeliannya lebih mahal. Keuntungan yang didapatkan adalah dengan frekuensi penggantian lampu yang jarang karena usia pakai lebih lama, maka produksi tambang tidak merugi akibat shutdown mendadak dari unit tower lamp.