Abstract:
Mengingat meningkatnya permasalahan sosial, beberapa bentuk kewirausahaan telah berevolusi untuk membantu penyelesaiannya. Sebuah organisasi non-profit adalah contoh dari praktek kewirausahaan sosial. Agar kegiatan mereka tetap berjalan, organisasi non profit sering mengandalkan kontribusi keuangan dari donor. Maka dari itu penting untuk menjalankan praktik social entrepreneurship dan mengembangkannya melalui modal yang dimiliki. Yayasan Medan Generasi Impian, didukung oleh mahasiswa, profesional, dan masyarakat umum yang merelakan waktunya untuk membantu pendidikan anak-anak terpinggirkan. Organisasi ini bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan dibidang pendidikan bagi anak-anak marjinal. Membangun kompetensi dari organisasi mengacu pada kemampuan organisasi atau yayasan untuk berhasil mengelola sumber daya lain (modal) untuk menciptakan keunggulan kompetitif atau untuk membantu yayasan dan masyarakat mencapai tujuannya. Melalui organisasi nirlaba Yayasan Medan Generasi Impian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya social entrepreneurship dan mengembangkannya. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif seperti analisis wawancara, reduksi data, penarikan kesimpulan, analisis RBV, dan analisis VRIO. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa modal manusia, modal sosial, dan modal jaringan yayasan lebih unggul dalam penerapannya. di temukan bahwa terdapat dua aset berbentuk modal yang berada pada level competitive equality, enam aset pada level temporary competitive advantage yang harus dikembangkan dan dua assets berada pada level sustainable competitive advantage yang harus di pertahankan atau pada tingkat keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, yang dapat menjadi keunggulan kompetitif jika sumber daya dalam bentuk modal tersebut digunakan dan dikembangkan untuk mendukung praktik dan pengembangan social entrepreneurship pada yayasan agar lebih mandiri dan unggul.