Abstract:
PT.DMI adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang casting yaitu pembuatan komponen alat alat berat. Setiap harinya PT.DMI bisa memproduksi rata rata 38 ton besi atau 280 komponen Dari data yang didapat pada bulan November 2015 adalah cacat 2,1 % dari total produksi. Berdasarkan data cacat tersebut maka diketahui bahwa cacat yang sering terjadi adalah gas hole, sand, mismage, misrun, other (crack, shrinkage, cuting minus dan core). Metode yang digunakan untuk mengetahui cacat mana yang sering terjadi dan yang akan menjadi prioritas perbaikan adalah menggunakan diagram pareto. Kemudian dibuatkan diagram tulang ikan agar dapat dicari akar permasalahannya. Produk yang paling tinggi angka cacatnya adalah Front Bearing EC460 dann akan dijakan sebagai trial. Pada proses pembuatan mold bawah mengunakan fibrator penuh untuk proses menekan mold, akan tetapi diproses pembuatan mold atas tidak digunakan fibrator penuh karena bisa mengakibatkan riser ferogen pecah. Hal ini menyebabkan mold kurang padat sehingga mengakibatkan pasir rontok pada mold bagian atas. Setelah dianalisis dan melakukan perbaikan proses dengan mengganti riser ferrogen menjadi pattern kayu Maka terjadi penurunan proporsi cacat dari 0.021 menjadi 0.006, penurunan waktu pembuatan mold dari 18 menit menjadi 15,8 menit dan penghematan biaya pemakaian riser ferrogen sebesar Rp 72.960 untuk setiap pembuatan mold