Abstract:
Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berjalan dengan pesat. Hal ini dapat dirasakan diberbagai kegiatan dan bidang kehidupan, khususnya bidang industri manufaktur. Oleh karena itu PT.XY harus senantiasa untuk melakukan perubahan dan peningkatan khususnya pada keandalan mesin. Salah satu mesin yaitu mesin roto molding mengalami kerusakan karena tidak adanya interval penggantian. Aktivitas perawatan mesin/ peralatan dibutuhkan untuk mencegah kerusakan. Strategi yang tepat untuk menjaga mesin tetap beroperasi adalah menentukan interval waktu perawatan yang optimal bagi peralatan untuk meminimasi downtime. Selama ini, belum ada sistem yang mengatur interval penggantian, yang mengakibabkan berkurangnya availability (ketersediaan) alat dalam mendukung kegiatan produksi. Tahapan penelitian ini dimulai dengan menentukan mesin kritis dengan Metode Critical Analysis. Setelah itu, menentukan interval perawatan komponen-komponen kritis menggunakan kriteria minimasi downtime yang akan digunakan untuk membuat jadwal perawatan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, ditemukan bahwa mesin kritis adalah mesin roto molding 3 dengan nilai total 38 dan komponen-komponen kritis dari mesin adalah axial bearing, holder plate dan tubing dengan interval waktu pemeriksaaan untuk setiap komponen kritis adalah 867.46 jam (36 hari), 854.09 jam (35 hari) dan 1215.80 jam (50 hari). Sementara interval penggantian untuk mencegah kerusakan bagi komponen axial bearing, holder plate dan tubing dapat dilakukan setelah beroperasi selama 2700 jam, 2800 dan 2400 jam. Nilai reliabilitas untuk setiap komponen kritis sebelum dan setelah preventive maintenance tetap sama, namun nilai downtime bagi setiap komponen menurun. Nilai availability total untuk setiap komponen kritis melebih 98%.