Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan sistem manajemen pemeliharaan yang dilakukan oleh Stasiun Kompresor Gas (SKG) PT.Pertamina Gas di Distrik
Tegalgede. Hal ini sangat diperlukan karena dapat menentukan kualitas produk akhir dan juga meminimalisir biaya operasional yang signifikan. Penelitian berfokus pada gas turbin yang merupakan unit kritis dalam SKG. Penentuan waktu optimal dari Preventive Maintenance diharapkan dapat menurunkan biaya produksi terutama terjaduinya kerusakan diluar jadwal.Analisis data dilakuakn pada turbin CT001D selama 2 tahun dengan menghitung nilai Time between Failure (TBF) dari data waktu kerusakan turbin dan waktu perbaikan. Data yang didapat adalah terjadinya kerusakan selama 8 kali dengan TBF 408, 960, 984, 1464, 2184, 2568, 2784, 3624 selama total 142 hari perbaikan. Berdasarkan data yang ada dilakukan analisis distribusi Weibull sehingga menghasilkan nilai β = 1,25 dan η = 2300 dengan nilain MTBF (Mean Time
Between Failure) sebesar 1872±1096 jam. Dari perhitungan antara β dengan MTBF diperoleh nilai optimum Preventive Maintenance (PM) setiap 1170 jam dengan nilai Reliabilitas Turbin 0.65. Selain itu, dilakukan analisis potential loss dengan membandingkan jumlah hari turbin tidak beroperasi dikarenakan adanya standar inspeksi dengan menggunakan waktu optimum PM sebagai acuan. Dari hasil perhitungan didapat frekuensi berhenti hingga 16 kali selama 2 tahun dengan total perkiraan perbaikan 80 hari. Dari hasil tersebut didapat selisih potential loss sebesar 37 % lebih sedikit apabila dibandingkan dengan data sebelum PM. Maka, dengan adanya acuan waktu untuk PM diharapkan tingkat kinerja turbin gas menjadi efektif dan efisien serta dapat meningkatkan jumlah produk gas yang dihasilkan.