Abstract:
Laju produksi yang tinggi disertai dengan tuntutan kualitas yang tinggi pula, menjadi tantangan yang harus dijalankan pada sistem mass-production. Proses mass-production pasti akan mememui banyak kendala yang dapat menghambat laju produksi tersebut. Sehingga diperlukan instrumen menajemen kualitas yang dapat membatu mengatasi masalah secara sistematis. Dalam hal ini instrumen pertama dalam peningkatan kualitas adalah berhubungan dengan Total Quality Management (TQM) yang difokuskan pada aspek penyelesaian masalah tentang issue operational yang terjadi setiap hari. Teori ini disebut sebagai The basic Quality Improvement Tools yang meliputi Brainstorming, Diagram sebab akibat (Fishbone diagram), Pengumpulan data (data collection), Pareto Chart, Histogram, Scatter Diagram dan Control Chart. Selain itu dibutuhkan metode Statistical Process Control (SPC) untuk dapat membantu dalam menetapkan kemampuan proses dengan melakukan pengukuran terhadap variasi produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pelanggan (specification). Dengan demikian penelitian ini akan membahas tentang analisa kapabilitas proses re-firing pada produk Honeyceram di PT. NGK Ceramics Indonesia. Metode-metode ini dapat membantu perusahaan didalam menemukan penanganan yang paling tepat didalam mengatasi permasalahan ini agar di kemudian hari permasalahan ini tidak akan lagi menggagu proses produksi.