Abstract:
Potensi industri madu di Indonesia cukup besar, berdasarkan data API (Asosiasi
Perlebahan Indonesia), kebutuhan madu di Indonesia adalah 150.000 ton/tahun,
dengan potensi pasar yang menjanjikan. Nun madu memiliki misi membantu
kesehatan masyarakat, juga untuk membangun kemandirian ekonomi pondok
pesantren Kampung Quran Cikarang (KQC). Final project ini membahas tentang
proses pengemasan dan pengendalian kualitas madu dalam proses pengemasan
karena menjaga kualitas produk sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan
masyarakat selain itu proses pengemasan dan pengendalian kualitas berguna
menghasilkan madu dengan kualitas yang baik, dan juga untuk menghasilkan
proses pengemasan yang efisien. Dalam proses pengemasan Nun madu dapat dilihat
melalui swimlane diagram selain itu swimlane diagram berguna untuk mengetahui
dan meperbaiki proses pengemasan yang kurang tepat. Fishbone diagram
digunakan untuk mengetahui tantangan apa saja yang akan terjadi didalam proses
pengemasan sehingga dapat mengurangi atau menghindari hal yang dapat
mengganggu proses produksi. Dalam pengembangan proses pengemasan metode
Economic Production Quantity (EPQ) mampu memaksimalkan produksi sebanyak
410 botol per bulan dengan biaya lebih rendah sebesar 5,6% dari metode produksi
yang digunakan sekarang. Untuk mengetahui minat konsumen dalam mengonsumsi
madu dilakukan survei dengan responden sebanyak 30 orang dan disebarkan
melalui sosial media Nun madu kemudian didapatkan hasil dari survei jumlah
ketertarikan responden dalam mengonsumsi madu sebesar 93,4% sehingga dapat
disimpulkan potensi pasar dari Nun madu sangat besar.