Abstract:
Dalam menjamin kualitas hasil produksi, sebuah perusahaan manufaktur perlu
melakukan pengujian kualitas material yang dilakukan secara efektif dan efisien.
Perusahaan farmasi X yang berlokasi di Cikarang, Indonesia, menggunakan
instrumen HPLC (High Performance Liquid Chromatography) untuk melakukan
pengujian kualitas bahan baku dan produk jadi. Pada tahun 2022, terjadi
keterlambatan waktu rilis bahan baku sebanyak 232 lot dengan bahan baku
parameter kompleks mengalami keterlambatan paling tinggi yaitu sejumlah 97 lot
atau sebesar 42% dari total keterlambatan. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya
proses produksi dan ketidaksesuaian jadwal produksi. Dengan menerapkan metode
PDCA (Plan-Do-Check-Action) didapatkan solusi perbaikan yang tepat adalah
dengan membuat OPL (One Point Lesson) terkait preinjection treatment instrumen
HPLC, membuat monitoring file performa kolom bahan baku, membuat layout
penyimpanan kolom bahan baku berdasarkan jenis dan performa, serta membuat
platform berupa web live display dan dashboard yang terpasang di laboratorium
QC mengenai status penggunaan instrumen HPLC. Perbaikan tersebut mampu
meningkatkan efektivitas penggunaan instrumen HPLC sebesar 31,43% yang
semula 64,27% menjadi 95,70%, serta menurunkan frekuensi keterlambatan waktu
rilis bahan baku parameter kompleks dari 8 menjadi 0 lot per bulan.