dc.description.abstract |
Perkembangan media sosial yang begitu pesat dimanfaatkan oleh para kreator untuk
memberikan hiburan, menyebarluaskan ide, gagasan sampai kritik sosial terhadap
peristiwa sehari-hari sampai peristiwa yang masuk ke ranah pemerintahan. Contoh
fenomena yang mendapat banyak perhatian dari khalayak adalah penerapan kebijakan
yang mengatur soal Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat oleh
Kominfo. Kebijakan tersebut mendapatkan kritikan dari khalayak hingga muncul
#BlokirKominfo yang menjadi trending topic di Twitter sebagai bentuk protes. Komikus
Errik Irawan Wibowo juga menyampaikan kritikannya melalui komik strip Gumpnhell
atas peraturan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa
representasi Kominfo dalam komik strip di akun Instagram @gumpnhell. Metode
kualitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling digunakan dalam
penelitian ini. Semiotika Sosial dan Tata Bahasa Visual Kress dan Van Leeuwen
diterapkan sebagai kerangka teoritis penelitian untuk melakukan analisis teks visual dan
verbal dan text-image relationship. Hasil dari penelitian ini adalah, komik strip
Gumpnhell menyampaikan kritik secara tidak langsung menggunakan media kartun
dengan menggunakan gaya bahasa satire. Komik strip Gumpnhell merepresentasikan
Kominfo menjadi tiga tokoh yaitu Homer dan generasi Boomer, Primordial Man atau
manusia purba yang menggunakan senjata bumerang, dan Clown atau badut. Selain
itu, komik strip Gumpnhell menampilkan representasi lain yaitu Patrick sebagai polisi,
Bayi sebagai masyarakat dan Super Hero sebagai Presiden Jokowi. |
en_US |