Abstract:
PT. Chemco Harapan Nusantara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur brake system dengan salah satu produknya yaitu Crown Handle 3C1. Demi menjaga kepercayaan konsumen untuk menghasilkan produk yang berkualitas, PT Chemco Harapan Nusantara telah memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000 sebagai pengakuan bahwa perusahaan telah menerapkan manajemen mutu yang baik dan sesuai dengan pedoman standar mutu yang berlaku. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan selalu berupaya agar menghasilkan produk yang baik dan menekan kerusakan produk yang tinggi dengan menetapkan standar toleransi sebesar 3,5 % dari jumlah produksi. Akan tetapi, kenyataan di lapangan masih terdapat kerusakan produk Crown Handle 3C1 yang melebihi standar toleransi yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 13,2 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan produk, faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan, serta upaya prioritas yang harus dilakukan untuk menekan tingkat kerusakan produk pada Crown Handle 3C1. Analisis pengendalian kualitas dilakukan menggunakan alat bantu statistik berupa check sheet, histogram, peta kendali p, diagram pareto dan diagram sebab-akibat. Hasil analisis peta kendali p menunjukkan bahwa proses berada dalam keadaan tidak terkendali atau masih mengalami penyimpangan. Hal ini dapat dilihat pada grafik kendali dimana titik berfluktuasi sangat tinggi dan tidak beraturan,serta banyak yang keluar dari batas kendali. Jenis kerusakan produk yaitu area holder burry, menonjol dan step. Dari analisis diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab utama kerusakan produk (NG) berasal dari faktor mesin produksi serta faktor lain yaitu manusia, metode kerja, dan bahan baku. Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah untuk jenis kerusakan yang dominan yaitu area holder step (45,07%), area holder burry (39,96%) dan area holder menonjol (14,97 %). Perusahaan diharapkan dapat mengambil tindakan pencegahan serta perbaikan yang berfokus pada faktor penyebab utama untuk menekan tingkat kerusakan produk dan meningkatkan kualitas produk.