Abstract:
Dalam melakukan pemeriksaan kandungan logam di laboratorium, membutuhkan banyak sekali komponen peralatan yang bersifat consumable. Salah satu peralatan yang digunakan adalah Absorbance Cell. Absorbance Cell ini digunakan sebagai media atomisasi setelah contoh analisis direaksikan dengan zat atau senyawa kimia tertentu dengan instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom. Selama proses pengukuran berlangsung, sampel yang telah direaksikan dengan zat atau senyawa kimia akan ditampung oleh Absorbance Cell. Proses atomisasi logam terjadi dengan cara pembakaran Absorbance Cell menggunakan campuran gas acetylene dan udara dari compressor. Proses pembakaran ini yang menjadikan Absorbance Cell tidak dapat digunakan terns menerus. Semakin banyak analisis sampel, maka Absorbance Cell akan mengalami penurunan kemampuan atomisasi. Penggunaan alat-alat instrumentasi secara terus-menerus menyebabkan kebutuhan penggunaan spare part yang bersifat consumable meningkat. Kebutuhan saat ini di laboratarium yaitu 30 buah Absorbance Cell pada tahun 2015. Harga satu buah Absorbance Cell yaitu Rp. 2.700.000, sehingga pengeluaran perusahaan untuk spare part ini menjadi Rp. 81.000.000 per tahun. Dengan melakukan perbaikan berupa pencucian Absorbance Cell bekas dengan menggunakan Asam Flourida (HF) agar dapat digunakan kembali, laboratorium harus mengeluarkan biaya tambahan. Sehingga perlu adanya analisis dari aspek teknis dan aspek finansial penggunaan kembali Absorbance Cell yang telah dibersihkan untuk memenuhi tujuan efisiensi pengurangan biaya operasionan sebesar Rp. 92.565.000,- atau sebesar 53,15% dari pembelianAbsorbance Cell.