Abstract:
Setiap proyek pada umumnya memiliki keterbatasan waktu dan biaya. Begitu juga pada proyek pembangunan konstruksi baja, proyek konstruksi baja yang diperoleh perusahaan mempunyai tujuan yaitu proyek dapat diselesaikan dengan mengoptimalkan waktu dan biaya. Perhitungan yang dilakukan sebagai usaha untuk mengoptimalkan waktu dan biaya di dalam menyelesaikan sebuah proyek dilakukan pada tahap perencanaan sebelum proyek dimulai. Hal ini akan memudahkan pelaksana proyek untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil sedini mungkin. Metode yang dapat digunakan untuk memperoleh waktu dan biaya yang optimal adalah Project Crashing dan Least Cost Scheduling. Langkah pertama adalah mencari aktivitas yang berada di jalur kritis. Metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan Crirical Path Methode. Jalur kritis inilah yang akan diperpendek durasinya dengan alternatif penambahan jam kerja 1 jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam. Dari alternatif tersebut akan didapatkan waktu dan biaya proyek yang optimal. Pada studi kasus proyek pembuatan struktur baja Machinery Warehouse Kalimantan Timur ini diketahui waktu dan biaya optimal adalah 54 hari dengan biaya total sebesar Rp 2.712.717.165,00. Biaya tersebut lebih efisien 0,16% dibandingkan dengan biaya normal sebesar Rp 2.717.022.076,00. Dan durasi proyek lebih cepat 7 hari dibandingkan durasi normal yaitu selama 61 hari.