Abstract:
Total penjualan idler assy pada tahun 2016 sebesar USD 8,869,000 mengalami peningkatan pada tahun 2017 menjadi USD 13,161,000 atau 67% membuat target produksi tahun 2018 mengalami peningkatan. Semakin tingginya target produksi idler assy yang tidak diiringi dengan perbaikan proses kerja atau alat yang digunakan maka masalah mulai muncul, diantaranya target produksi yang tidak tercapai dan harus berproduksi di hari libur sehingga biaya produksi bertambah. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan memutuskan membuat alternatif untuk mempercepat proses idler assy dan meningkatkan produktivitas. Setelah membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB) untuk alternatif idler assy dengan estimasi total biaya alternatif sebesar Rp. 2,413,022,218, maka dilakukanlah rekayasa nilai (value engineering) pada RAB proyek alternative tersebut. Penerapan rekayasa nilai pada alternatif idler assy dilakukan dengan meninjau kembali Rencana Anggaran Belanja dengan cara mengidentifikasi biaya – biaya yang ada dan mereduksi biaya tersebut tanpa mengurangi tingkat mutu, keandalan serta fungsi proyek itu sendiri. Setelah di analisa diketahui bahwa biaya terbesar untuk alternatif tersebut adalah biaya pekerjaan conveyor yaitu sebesar Rp 938,066,695. Rekayasa nilai tersebut difokuskan pada gear box roller conveyor dan jib crane sehingga biaya pekerjaan conveyor menjadi Rp. 885.951.995 atau berkurang Rp. 52.114.700 yaitu 5.56% dari biaya awal perencanaan.