Abstract:
Energi listrik telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi peran utama dalam utilitas industri. Berdasarkan data Direktorat Jendral Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Edisi No. 30 Tahun 2017, menunjukkan bahwa penjualan tenaga PLN per sektor pelanggan terus mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga tahun 2016. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kebutuhan penggunaan listrik yang semakin tinggi oleh berbagai bidang sektor pelanggan. Sehingga menyebabkan penurunan pasokan listrik dan menjadikan PLN untuk menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang sangat dikeluhkan oleh masyarakat dan sektor industri.
Pada dunia usaha dan industri, kebutuhan listrik sudah menjadi utilitas utama dalam melakukan segala aktivitas pekerjaan. Namun, dalam penggunaan utilitas listrik tersebut kurang terkontrol dan terkendali dalam hal penggunaanya, yang menyebabkan banyak energi listrik yang terkonsumsi dan menjadikan beban tagihan listrik naik. Sehingga diperlukan program efektivitas dan efisiensi dalam hal penggunaan listrik pada perusahaan dengan melakukan program penghematan energi atau sering disebut Energy Saving.
Program Energy Saving pada perusahaan bisa terimplemtasikan dengan memanfaatkan teknologi IoT (Internet Of Things) untuk mengintegrasikan penggunaan konsumsi listrik pada tiap ruangan dengan sistem kehadiran (attendance). Integrasi ini dipilih karena setiap perusahaan memiliki sistem kehadiran yang bisa menjadi peluang untuk dimanfaatkan dalam melakukan integrasi sistem dengan teknologi IoT (Internet Of Things). Sistem ini, memiliki model kendali untuk mengurangi penggunaan listrik yang tidak terpakai pada tiap ruang kerja perusahaan dengan penyelarasan pada sistem kehadiran (attendance) karyawan. Sehingga ketika karyawan pada ruang kerja tersebut sudah pulang semua, maka perangkat yang menggunakan listrik pada ruang kerja tersebut akan menjadi non-aktif (OFF) secara otomatis