Abstract:
PT. XYZ merupakan perusahaan yang bertempat di Kawasan Jababeka III Cikarang. Perusahaaan ini adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang otomotif dengan produksi Hydraulic Hose (Selang untuk Excavator). Sebagai sarana menunjang proses produksi tersebut PT. XYZ memiliki gudang yang nantinya akan mengatur segala keperluan untuk proses produksi selang (hydraulic hose). Sebelum diterapkan metode analisis ABC dan konsep 5S tersebut masih terdapat kendala yang dihadapi oleh gudang antara lain, pengambilan part ada yang susah, pengambilan part terlalu lama. Masalah ini disinyalir bahwa yang menyebabkan penyimpanan barang kurang teratur adalah penempatan barang yang tidak tepat dimana barang-barang saling bertumpukan satu dengan yang lain. Data akan diolah menggunakan analisis ABC untuk mengklasifikasikan barang-barang yang ada. Sebagai contoh pengambilan part ada yang susah, pada lemari R terdapat item dengan rata-rata pengeluaran tertinggi pada tahun 2018, media penyimpanan tersebut jauh dari loket pengeluaran barang. Pengambilan part dari lemari R berjarak 10,4 meter atau 20,8 detik, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. Pada lemari A dan G terdapat banyak item yang sering kali keluar, sementara letak yang cukup jauh dari loket. Konsep 5S ini digunakan karena disamping mampu menata tata letak sparepart dengan lebih efektif dan efisien juga mampu membuat gudang sparepart lebih bersih dari barang-barang yang tidak bermanfaat, rapi, dan memberikan kebiasaan kepada karyawan untuk melakukan perawatan gudang dan isinya.