Abstract:
Salah satu aspek terpenting bagi perusahaan adalah kualitas produk karena dapat mempengaruhi eksistensi, kinerja, produktivitas dan profit bagi perusahaan. Efektif dalam pengendalian kualitas akan menghasilkan produktivitas tinggi serta meminimalisir faktor-faktor penyebab kegagalan sehingga biaya produksi menjadi relatif lebih rendah. PT. TAS merupakan perusahaan minuman yang menghasilkan berbagai produk minuman ringan berperisa buah. Pada periode produksi tahun 2019, perusahaan mengalami masalah dengan ditemukannya produk cacat yang relatif tinggi pada produk Ale-Ale yang mencapai 0,20% dari total produk yang dihasilkan. Angka ini melebihi batas maksimal toleransi cacat perusahaan yang seharusnya maksimal hanya 0,15%. Penyebab utama dari kejadian ini dikarenakan banyaknya cacat kesalahan pada formulasi yang mencapai 46,49% dari total jumlah cacat. Untuk mengatasinya, perbaikan mutu menggunakan metode pendekatan DMAIC diterapkan untuk meminimalisir jumlah cacat. Langkah pertamanya dengan mendefinisikan masalah dan menerapkan tujuan penelitian. Langkah kedua adalah mengukur kualitas kondisi saat ini dengan diagram pareto dan menentukan nilai sigmanya. Langkah ketiga adalah menganalisis akar penyebab masalah dengan fishbone diagram dan FMEA. Langkah keempat, melakukan perbaikan berdasarkan potensi kegagalan tertinggi pada FMEA. Langkah terakhir adalah kontrol, langkah ini akan menunjukkan hasil perbaikan serta perbandingan dengan sebelum perbaikan. Berdasarkan hasil perbaikan, persentase cacat kesalahan formulasi mengalami penurunan dari 46,49% menjadi 0% sehingga persentase cacat pada Ale-Ale juga mengalami penurunan dari 0,20% menjadi hanya 0,04%, dan dapat disimpulkan bahwa metode six sigma dengan pendekatan DMAIC telah berhasil mengurangi jumlah cacat produk Ale-Ale.