Abstract:
Persaingan yang semakin berat di berbagai sektor industri membuat pengelolalaan sumber daya manusia menjadi perhatian khusus bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan berlatar belakang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan karyawan berlatar belakang pendidikan Sarjana (S1) yang menjadi responden pada PT XYZ departemen Laboratorium QA/QC. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karyawan Analis Kimia Sekolah Menengah Kejuruan dan karyawan Analis Kimia Sarjana. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampel jenuh, dengan jumlah sampel karyawan Sekolah Menengah Kejuruan 32 orang dan sampel karyawan Sarjana 11 orang. Data kuesioner diolah dengan menggunakan teknik analisis korelasi Pearson Product Moment dan uji beda t-test. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara stres kerja yang diukur melalui variabel peran individu dalam organisasi, tuntutan tugas, dan faktor luar organisasi dengan kepuasan kerja antara karyawan Sekolah Menengah Kejuruan dan Sarjana. Uji beda t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan variabel stres kerja dan kepuasan kerja antara responden Sekolah Menengah Kejuruan dan Sarjana. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dapat dipergunakan untuk perusahaan dalam hal memperhatikan pendidikan karyawan dengan adanya pengkajian yang sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan dalam hal kompensasi, jabatan, promosi, maupun tanggung jawab untuk dapat menurunkan tingkat stress kerja karyawan.