Abstract:
Di Indonesia perilaku merokok sudah menjadi kebiasaan buruk yang selalu dilakukan masyarakat. Begitu juga yang terjadi di lingkungan kecamatan Cikarang dan sekitarnya. Masyarakat Indonesia tampaknya masih enggan untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Komunikasi massa yang tepat dapat berpengaruh dalam menghentikan kebiasaan buruk tersebut, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kemampuan manusia dalam menerima informasi dan keyakinan manusia atas kemampuan yang mereka miliki. Kebiasaan buruk tersebut akan merugikan diri sendiri dan masyarakat disekitarnya jika tidak segera ditangani. Penelitian dilakukan di Cikarang Utara, Indonesia. Kuesioner berisi 28 pernyataan disebarkan ke 100 responden yang dipilih menggunakan non probability sampling, yaitu purposive sampling. Human Agency, Human Capabilities, Vicarious Learning, dan Self-Efficacy digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur komunikasi massa yang tepat. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) Version 16.0 dan menggunakan metode analisis faktor yang menghasilkan dua faktor dominan komunikasi massa yang tepat dalam menghentikan kebiasaan merokok di Cikarang Utara yaitu, pesan kreatif dan daya tarik terhadap komunikasi massa yang disampaikan.