Abstract:
Seiring dengan pertumbuhan industri elektronika yang termasuk sektor dengan tingkat pertumbuhan cukup tinggi, di Indonesia terdapat sekitar 250 perusahaan yang menghasilkan produk elektronika dan komponen baik untuk komponen ekspor maupun pasar dalam negeri. Dari tingkat pertumbuhan tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan usaha jasa teknisi elektonika, melihat dari cara kerja yang masih manual ketika menyolder dan memerlukan kedua tangan hanya untuk memegang solder dan timah sering mengalami kesulitan ketika harus menempatkan komponen elektroniknya karena kedua tangannya sudah digunakan untuk memegang solder dan timah, maka dari itu muncul sebuah ide untuk menciptakan alat bantu solder yang ergonomis dan efisien. Dimana observasi awalnya dilakukan dengan Voice of Customer untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Metode dalam penelitian yang dilakukan menggunakan Quality Function Deployment (QFD) yang didalamnya terdapat House of Quality (HOQ). Berdasarkan QFD didapatkan hasil respon teknis yang dibutuhkan adalah material, desain, ukuran, berat, ketahanan dan fungsi. Kemudian dilakukan proses perancangan alat bantu solder yang memenuhi kebutuhan dari respon teknis tersebut. Dengan adanya alat bantu tersebut, produktivitas meningkat karena dapat mengurangi beberapa aktivitas dari proses solder yang sebelumnya memerlukan 8 urutan proses dan setelah adanya alat bantu menjadi hanya 5 urutan proses.