Abstract:
Anggaran biaya tenaga kerja yang sangat minim pada proyek MRT CP101 Depot Lebak Bulus mengharuskan manajer proyek yang menjalankannya untuk bisa membuat perencanaan dan pengendalian proyek yang tepat agar hasil yang dicapai masih bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan. Alat bantu yang digunakan untuk memudahkan dalam membuat perencanaan proyek adalah aplikasi program microsoft project 2013. Dan dalam pengendalian proyeknya, untuk mengetahui terjadinya penyimpangan secara dini terhadap perencanaan dan mengetahui kinerja proyek digunakan penerapan earned value method. Dari hasil perencanaan, PT. Sarana Utama Adimandiri masih bisa memotong anggaran biaya tenaga kerja sebesar Rp 10.416.000 atau sekitar 0.3% dari nilai kontrak dengan pengaturan jumah tenaga kerja dan pemilihan jam kerja normal tanpa lembur. Ketika dalam pelaksanaan proyeknya, dapat diketahui bahwa kinerja proyek tidak baik pada periode ke-3 dengan indikator nilai SV dan CV negatif dan nilai SPI dan CPI yang kurang dari 1. Akan tetapi setelah dilakukan evaluasi dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, kinerja proyek membaik pada periode terakhir pelaporan yang ditandai dengan nilai SV, CV positif dan nilai SPI, CPI lebih dari 1. Jika kinerja proyek dari pekerjaan yang tersisa dianggap sama dengan kinerja pada periode akhir pelaporan, maka berdasarkan nilai VAC diperkirakan proyek akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 85.389.116.