Abstract:
Semakin tingginya persaingan antar perusahaan menjadikan setiap perusahaan dibelahan dunia berlomba-lomba dalam memberikan dan memenuhi kebutuhan dari konsumen. Perusahaan yang tidak dapat bersaing adalah mereka yang tidak dapat mendeliver keinginan-keinginan konsumen tersebut. Berdasarkan hal tersebut pentingnya kinerja mesin untuk dapat terus diandalkan menjadi sangatlah prioritas, hal ini tentu saja berkaitan erat dengan output produksi yang akan dihasilkan nantinya. Salah satu cara untuk menjaga performansi dari mesin-mesin yang ada tersebut adalah dengan melakukan manajemen perawatan mesin. Manajemen perawatan mesin atau preventive maintenance adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga kondisi mesin atau equipment pada kondisi yang ideal sehingga siap kapanpun dan dimanapun dibutuhkan. Namun apa jadinya jika preventive maintenance yang dilakukan dirasa tidak memberikan hasil yang optimal, dimana masih seringnya terjadi kerusakan mesin dilapangan yang berimbas pada banyaknya kerugian yang dialami perusahaan, seperti: cost akibat breakdown yang melonjak, sparepart yang tidak ready, dan tentu saja keinginan konsumen yang tidak dapat terpenuhi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa dan mengevaluasi kinerja organisasi adalah dengan OPM (Organization Performance Model). Dengan OPM tersebut diharapkan performansi dan desain dari organisasi dapat ditingkatkan seoptimal mungkin.