Abstract:
PT. ACP adalah sebuah perusahaan yang bergerak di industri manufaktur yang memproduksi kemasan fleksibel. Saat ini PT. ACP dihadapi permasalahan loss time mesin yang besar pada mesin Polymer Extrusion yang memproduksi plastik LLDPE. Loss time mesin yang besar berdampak pada tingkat produktivitas kegiatan produksi dan jumlah produk yang berkualitas. Untuk dapat meningkatkan produktivitas mesin/peralatan maka dilakukan penerapan Total Productive Maintenance (TPM). Langkah yang dilakukan untuk menerapkannya yaitu melakukan pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE) serta mengetahui faktor terbesar yang mempengaruhi dengan perhitungan six big losses. Setelah itu mencari penyebab-penyebab permasalahan yang terjadi dengan menggunakan fishbone diagram. Standar produktivitas world class yang dirumuskan oleh Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM), yaitu sebesar 85%. Hasil pengukuran OEE saat ini menunjukkan bahwa produktivitas pada Mesin Polymer Extrusion sebesar 74,41%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ada ruang yang besar untuk dilakukan improvement agar dapat meningkatkan produktivitas. Faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE pada persentase six big losses yaitu breakdown losess sebesar 42.75%. Kemudian diikuti dengan idling and minor stoppage losses sebesar 26.44, speed losses sebesar 18.14%, setup and adjustment losses sebesar 5.40%, yield losses sebesar 4.78%, dan quality defect and required losses sebesar 2.49%. Dengan penerapan strategi maintenance dan rekomendasi perbaikan maka OEE di tahun 2018 dapat meningkat menjadi 85.10% (mencapai standar world class).