Abstract:
Kebutuhan pencahayaan di tambang batubara adalah vital untuk proses produksi. Adanya masalah sejumlah lampu Led yang mati di area tambang merupakan tantangan bagi PT Nobi Putra Angkasa untuk melakukan inovasi unit lampu LED berdaya besar. Penulis adalah praktisi sebagai kepala bagian produksi di perusahaan itu yang merupakan manufaktur lokal yang mengembangkan inovasi dari Lampu PJU ke lampu tambang dengan standar SNI yang sudah menembus pasar di perusahaan tambang besar. Setelah dilakukan pemeriksaan secara visual pada lampu LED yang mengalami kerusakan adanya indikasi kelebihan panas. Pengujian berbagai tipe lampu LED untuk mengetahui pengaruh kenaikan temperatur sambungan (junction temperature) terhadap penurunan intensitas cahaya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 4 sampel lampu NL500A, NL500B, NL500C, NL500D. Untuk waktu pengujian dilakukan per 15 menit sampai menemukan data yang stabil pada menit ke 180 .Hasilnya pengujian pada lampu adalah temperatur sambungan NL500A = 80.76°C., NL500B = 90.98°C., NL500C = 71.32°C., NL500D = 75.31°C. dari hasil tersebut bahwa memenuhi standar datasheet pabrikan LED maksimum 150°C. Metoda kesimpulan ini adalah korelasi panas yang ditimbulkan dan panas yang dibuang melalui sirip. Lampu LED NL500 A, C dan D adalah manufaktur internal perusahaan menggunakan mesin SMT, sedangkan NL 500B produk import. Lampu NL 500D menggunakan LED Nichia 149 dengan efikasi 133,64 Lumen/ watt dari hasil uji Fotometri metoda IES 79-08. Pengukuran junction temperature (Tj) NL500C paling baik untuk transfer panasnya sehingga nilai Tj nya paling kecil dengan nilai rata-rata 58,52°C karena resistance thermal = 0.9 °C/Watt. Lampu LED NL500D unggul di intensitas cahaya dengan nilai rata-rata 3794,16 lux.