Abstract:
PT. Barindo Trimitra Mandiri adalah salah satu produsen bata ringan di Indonesia. Perusahaan ini baru aktif menjalankan kegiatan produksinya pada bulan Juli 2015 lalu, sebagai perusahaan baru tentunya PT. Barindo Trimitra Mandiri harus menonjolkan salah satu keunggulan produknya agar dapat menarik banyak konsumen, terutama keunggulan dari segi kualitas. Akan tetapi pada kenyataannya, jumlah produk cacat yang ditemukan pada periode Oktober-Desemberlalu yaitu sebesar 25, 19 %. Persentase ini menjelaskan bahwa kualitas output produksi PT. Barindo Trimitra Mandiri belum cukup baik jika dibandingkan dengan perusahaan pesaing lainnya.Keunggulan kualitas produk PT. Barindo Trimitra Mandiri sangat didukung oleh beberapa faktor pendukung yaitu material, manusia, mesin dan metode. Jika salah satu faktornya bermasalah, maka kualitas produk yang dihasilkan dapat menurun, hal demikian tidak menutup kemungkinan bahwa peluang produk cacat meningkat, peluang inilah yang menjadi penyebab perusahaan kehilangan profit pada level maksimum. Pengolahan data dan analisis dilakukan dengan metode hubungan sebab akibat (fishbone diagram). Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat disimpulkan bahwa penyebab tingginya presentase produk cacat pada output produksi adalah belum adanya standar operasional prosedur kerja antar departemen, terutama pada departemen Quality Assurance. Sehingga terjadinya prosedur kerja yang salah, yaitu tidak melakukan pengambilan sampel bahan baku dan uji laboratorium pada setiap lot kedatangan pasir yang berakibat langsung pada tidak terjalankannya pengendalian kualitas pada bahan baku yang digunakan.