Abstract:
Komunikasi budaya memainkan peran penting dalam membangun persaudaraan antar masyarakat
khususnya antara masyarakat Sub Suku Dayak Senganan dan Sub Suku Dayak Jawant di Desa Boti,
Kec Sekadau Hulu, Kec Sekadau Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendiskripsikan serta menjelaskan tentang pola komunikasi antar budaya dan agama
serta menjelaskan tentang implementasi nilai-nilai budaya dan agama dalam perilaku dan
pergaulan sehari-hari antara Sub Suku Dayak Jawant dan Senganan di Desa Boti Kecamatan
Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan paradigma
interpretif. Adapun hasil yang ditemukan di dalam penelitian ini adalah walaupun berbeda
keyakinan, tetapi antara kedua suku ini saling hidup berdampingan dalam kehidupan, tidak
ditemukan adanya pemicu ketidak sepahaman. Mereka memiliki kebudayaan yang berbeda
tetapi mereka saling menghargai, hidup cukup harmonis sampai hari ini.
Hubungan antar suku ini cukup baik dalam hal dasar demokrasi. apabila ada permasalahan
yang memicu konflik, selalu diselesaikan secara adat istiadat terlebih dahulu dengan
konsekwensi terkena hukum adat atau denda adat. Selanjutnya bisa di teruskan ke hukum
positif apabila diperlukan.
Walaupun Sub Suku Dayak Senganan merupakan suku minoritas tetapi warga masyarakat
Sub Suku Dayak Jawant yang merupakan suku mayoritas tetap menghargai, menghormati
dan mengakui keberadaan suku minoritas tersebut. Hal ini adalah wujud dari persatuan dan
kesatuan ditengah keberagamaan masyarakatnya yang walaupun berbeda tetapi bisa hidup
rukun dan damai.
Dengan komunikasi budaya dan agama, akan menghasilkan manusia yang kepribadiannya
selaras dengan sosial, budaya, dan alam sekitarnya. Kebudayaan penting untuk dijaga dan
dilindungi karena dapat menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).