Abstract:
Sebagai perusahaan manufaktur makanan, kegiatan produksi sangat dipengaruhi
oleh kebutuhan konsumen. Peningkatan kebutuhan berkorelasi terhadap jumlah
bahan baku yang dipasok ke PT MIM, salah satunya adalah raw material (RM).
Perusahaan mengandalkan pemasok lokal dan impor. Pemasok impor melibatkan
perusahaan ekspedisi dan asuransi dalam proses distribusi. Pada proses penerimaan,
terdapat RM cacat fisik akibat proses ekspedisi berupa bocor kemasan material
yang menyebabkan ketidaksesuaian kondisi terhadap standard kualitas penerimaan,
di mana hal tersebut tercatat dalam laporan NCR (Non-Conformance Report).
Perusahaan mengandalkan asuransi untuk meminimalkan kerugian akibat hal
tersebut, sehingga membutuhkan waktu untuk proses klaim (waktu disposisi).
Permasalahan di tahun 2023 terdapat waktu disposisi dengan rata-rata lead time
mencapai 26.46 hari/NCR melebihi waktu standardnya yaitu 8 hari yang berdampak
terhadap operasional inventori NCR berupa overcapacity dengan nilai occupancy
mencapai 133.33%. Penelitian yang bertujuan untuk menurunkan waktu disposisi
dan overcapacity inventori NCR RM impor dengan menggunakan metode PDCA.
Perbaikan yang dilakukan berupa penerapan Guidance of Claim Levelling (GCL)
dalam proses klaim asuransi dengan konsep yang berdasarkan studi implikasi antara
variasi bocor kemasan dan dampak mikrobiologi yang diintegrasikan dengan lead
time maksimal oleh pihak asuransi. Perbaikan memberikan hasil sesuai dengan
tujuan yaitu penurunan waktu disposisi menjadi 5.10 hari/NCR sehingga persentase
penurunan sebesar 81.06% dan occupancy inventori menjadi 70.83%.