Abstract:
Efek dari pandemi Covid-19 di Indonesia memiliki dampak yang sangat luas bagi masyarakat,
apalagi kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini ingin
mengetahui dan memahami apakah Groupthink diaplikasikan dalam komunitas Peduli Hijrah
Indonesia untuk mengadakan Event “Shomay” (Shoping bersama anak yatim dan dhuafa)
saat pandemi Covid-19. Menggunakan teori Groupthink dengan metode penelitian Kualitatif,
paradigma menggunakan konstruktivisme, data dikumpulkan melalui melalui wawancara
mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian ini Komunitas Peduli Hijrah Indonesia
memilki kohesif dan solidaritas sesama anggotanya. Adapun proses pengambilan keputusan
pada Komunitas Peduli Hijrah Indonesia di Cikarang pada saat Event “Shomay” (Shoping
bersama anak yatim dan dhuafa) mengaplikasikan 6 gejala Groupthink diantarannya Ilusi
kebal (Illusion of invulnerability), Kepercayaan pada moralitas kelompok (belief in inherent
morality of the group), Rasionalitas kolektif (Collective Rationalization), Sensor pribadi (self –
censorship), Ilusi kebulatan suara/mufakat (illusions of unanimity), Menjaga pikiran untuk
sendiri / pembatasan pikiran (self appointed mind guards).