Abstract:
Perusahaan/ Organisasi merupakan salah satu contoh organisasi yang mencari
keuntungan. Orientasi pada keuntungan ini akan selalu ditanamkan dalam benak
setiap personil perusahaan, dari level top management hingga Low level. Dari
waktu ke waktu akan melakukan sesuatu hal yang efektif dan efisien, yaitu
mengurangi waste dan meningkatkan produktivitas baik personil, mesin/alat,
lingkungan, metoda, dan hasil produksi. Komunikasi menjadi sedemikian penting
guna menuju ke arah tersebut. Dengan komunikasi yang baik sebagai alat agar
segala tujuan perusahaan akan tercapai dan kebutuhan personil maupun
lingkungan akan berbanding lurus. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi pelatihan QDI dan QDI report
untuk karyawan production department PT Unilever tbk Skin-Care factory
terhadap produktivitas kerja/production waste.
Thesis ini membahas mengenai hubungan antara variable Pelatihan (x) sebagai variable
bebas kinerja dan variable Kinerja (y) sebagi variable terikat, di PT Unilever Skin
Care Factory Cikarang populasi dalam penelitian ini adalah karyawan produksi
(Leader, Champion, project, dan operator) yang berjumlah 144 orang, dan teknik
sampling yang digunakan peneliti adalah stratified random sampling dimana
jumlah karyawan yang digunakan sebagai sample adalah 37 orang berdasar job
title masing-masing. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan
kuisioner, laporan dari perusahaan, dan observasi. Skala pengukuran penelitian ini
menggunakan skala likert. Untuk melihat adanya hubungan antara vriabel X dan
variabel Y digunakan korelasi pearson. Penulis menggunakan analisis deskriptif
dari jawaban responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner
dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan
hasil analisis korelasi person diperoleh hasil, nilai hubungan pelatihan terhadap
kinerja SBU Pouch sebesar 0.504, hubungan pelatihan terhadap kinerja SBU tube
sebesar 0.819, dan hubungan pelatihan terhadap kinerja SBU botol sebesar 0.458
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Hasil SBU pouch dan botol tidak
menunujukkan adanya hubungan yang kuat dan SBU tube memberikan hasil
hubungan yang kuat dan signifikan. Berdasarkan observasi dan data sekunder
yang diperoleh dapat disimpulkan pula bahwa belum ada hubungan yang kuat
antara pelatihan dan kinerja.