Abstract:
Pada perusahaan manufaktur kemampuan perusahaan dalam menghadapi setiap tantangan sangat penting untuk tetap bersaing dalam dunia usaha. Pada awalnya PT. R hanya didesain untuk jalan produksi secara inline (wall to wall), tetapi seiring perjalanan waktu PT. R menghadapi tantangan untuk jalan produksi secara offline. Dalam perubahan sistem kerja itu, PT. R menemukan masalah terkait jumlah pengiriman ke konsumen yang tidak sesuai permintaan, biaya pengiriman yang kurang efisien, serta adanya waste berupa inventory. Untuk menyelesaikan permasalahan itu penulis merancang meja packing dengan tujuan bisa mengatasi masalah yang dihadapi PT. R. Perancangan tersebut menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk menterjemahkan kebutuhan konsumen serta memberikan solusi sesuai kapasitas yang dapat dipenuhi nantinya. Dalam pengambilan data dilakukan melalui focus group discussion, wawancara serta observasi lapangan secara langsung. Beberapa tools yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah house of quality, screening serta scooring. Hasil dari penelitian ini berupa prototype meja packing yang dapat menambah kapasitas muatan pengiriman serta mempermudah operator untuk mengemas produk. Dalam satu pengiriman bisa memperbanyak sebanyak 21.600 botol.