Abstract:
Pengambilan sampel penerimaan merupakan suatu alat yang digunakan untuk membuat keputusan dalam menerima atau menolak lot produksi berdasarkan tingkat kualitas suatu lot produksi. Pengambilan sampel penerimaan pada penelitian ini digunakan pada pengendalian kualitas bahan baku yang datang dari pemasok. Data bahan baku cacat yang lolos ke produksi sebanyak 35 unit dengan rasio sebesar 1,7 ppm ( part per million ) pada bulan Oktober 2018 sampai Desember 2018. Pengambilan sampel penerimaan menggunakan pengambilan sampel tunggal dan ganda. Masih banyaknya bahan baku cacat yang masuk ke bagian produksi, sehingga perlu dilakukan perbaikan. Perusahaan memiliki target di tahun 2019 dengan rasio cacat sebesar 0,5 ppm. Penerimaan sampel tunggal merupakan metode yang sedang digunakan, sedangkan penerimaan sampel ganda adalah yang diusulkan. Berdasarkan dari jumlah kedatangan bahan baku dan nilai AQL yang sudah ditetapkan, diperoleh nilai probabilitas penerimaan, ASN, ATI, dan AOQ yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sampel. Penerimaan sampel tunggal memiliki probabilitas penerimaan 0,8781, ASN = 125 unit, ATI = 415 unit, AOQ = 0,44%, Biaya inspeksi Rp. 99.835,00. Sedangkan untuk probabilitas penerimaan 0,85, ASN = 121 unit, ATI = 458 unit, AOQ = 0,41%, Biaya inspeksi Rp. 110.159,00. Meskipun biaya inspeksi penerimaan sampel ganda lebih mahal, tapi hasil yang dicapai lebih baik. Karena nilai ASN dan AOQ penerimaan sampel ganda lebih rendah. Dibulan April rasio bahan baku cacat lolos ke produksi menurun dari 15 unit menjadi 2 unit, Untuk biaya inspeksi 100% dari Rp. 3.010.625,00 menjadi Rp. 1.204.250,00 atau penurunan biaya sebesar Rp.1.806.375 atau penurunan biaya sebesar 60%.