Abstract:
Persaingan usaha yang semakin ketat mendorong perusahaan untuk lebih mengembangkan pemikiran-pemikiran untuk memperoleh cara yang efektif dan efisien dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Fuel tank untuk kebutuhan kendaraan MPV merupakan sebuah produk yang dibuat oleh PT.Asno Horie Indonesia. Untuk memproduksi fuel tank perusahaan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dengan menekan angka defect dalam proses produksinya. Six sigma merupakan suatu visi peningkatan kualitas menuju target 3,4 kegagalan persejuta kesempatan untuk setiap transaksi produk barang atau jasa. Jadi six sigma merupakan suatu metode pengendalian dan peningkatan kualitas yang diterapkan dalam menekan angka defect dalam proses produksi. Dengan menggunakan metode six sigma dapat diketahui bahwa kualitas fuel tank yang dihasilkan oleh perusahaan cukup baik yaitu 3,81 sigma dengan tingkat kerusakan 10.625 untuk sejuta produksi (DPMO). Implementasi peningkatan kualitas six sigma pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada penyebab defect tertinggi yaitu brazing leaks sebanyak 39%, dent exscrape sebanyak 27%, triming minus sebanyak 21%, seam crack sebanyak 11%.