Abstract:
Latar belakang penilitian ini berasal dari masalah yang dialami oleh PT Perkebunana Indonesia (PTPI) mengenai susahnya meningkatkan jumlah produksi gula, dari informasi tersebut mengerucut pada ujung permasalahan dimana PTPI tidak memiliki kemampuan yang baik dalam mengidentifikasi kadar gula atau rendemen pada tebu yang akan diproses. Identifikasi masalah tersebut kemudian membentuk kebutuhan yang diserap dan dianalisa oleh pihak PTPE kedalam Voice of Customer (VOC) yang lebih baik sehingga bisa diterjemahkan kedalam aspek teknis. Untuk melakukan hal tersebut PTPE menggunakan metode Quality Functioon Deployment (QFD) dengan tahapan pengumpulan VOC menggunakan metode wawancara dengan sarana Focus Group Disscusion (FGD), selanjutnya observasi data lapangan, lalu pembuatan konsep dan proses desain. Adapun inti dari VOC adalah kebutuhan alat yang dapat berfungsi sebagai analisa nilai rendemen tebu yang bisa terintegrasi dan real time, dari informasi tersebut PTPE membangun dan mengembangkan alat berteknologi ARI (analisis rendemen individu) yang terbagi menjadi alat untuk mengambil sampel tebu yaitu coresampler dan alat yang bisa menganalisa kadar rendemen tebu yaitu minilab. Dari hasil penelitian diperoleh tiga konsep coresampler yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Dengan metode analisis alternative desain diperoleh desain 1&3 adalah desain yang terbaik. Selanjutnya proses desain dilakukan menggunakan software PRO-E sehingga terbentuklah desain, dan prototype bisa dilaksanakan.