Abstract:
Proses penuaan adalah suatu proses melemahnya sel dan organ secara keseluruhan dimulai sejak usia dewasa yang terjadi secara perlahan dan berlangsung cepat, ditandai dengan tubuh yang mulai sakit-sakitan dan kulit mulai keriput. Secara alamiah proses penuaan akan terjadi pada setiap manusia, namun prosesnya dapat berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penuaan, misalnya genetika, lingkungan, metabolisme dan reproduksi. Banyak perusahaan yang memulai melakukan penelitian tentang anti-penuaan karena pangsa pasar yang besar. Penelitian dimulai dengan menentukan setting parameter yang digunakan untuk mendapatkan setting paling optimum sehingga hasil/yield yang terbesar dapat diperoleh, selanjutnya dilakukan percobaan untuk menguji apakah ekstrak pegagan tersebut memberikan efek terhadap hewan percobaan. Hewan coba yang digunakan dalam percobaan ini adalah Drosophila melanogaster karena siklus hidup nya yang pendek dan dapat mewakili kompleksitas penuaan pada manusia. Drosophila melanogaster merupakan hewan uji coba yang sesuai untuk studi senyawa anti-penuaan. D. melanogaster dan manusia memiliki banyak kesamaan fisiologis dan biologis. Berbagai macam perlakuan/treatment digunakan untuk menentukan dosis yang paling optimum. Metode full faktorial desain digunakan untuk menentukan setting parameter yang menghasilkan yield ekstrak pegagan terbesar dan hasilnya adalah pressure (bar), dengan kombinasi setting parameter dari temperature dan CO2 flowrate di level 2. Setelah yield ekstrak terbesar didapatkan dilanjutkan uji coba dengan hewan percobaan, selanjutnya uji signifikasi dengan ANOVA. Setelah signifikansi didapatkan dilakukan uji lanjutan dengan metode Tukey dengan hasil dosis pada D.melanogaster jantan dosis ekstrak pegagan 25 mg/ml dan D.melanogaster betina dengan resveratrol 500 ug/ml sebagai kontrol positif.