Abstract:
Pengendalian kualitas produk adalah hal yang sangat penting sebagai kekuatan
untuk persaingan bisnis di era ini. Variasi yang timbul pada proses menimbulkan
perbedaan dalam kualitas produk, sehingga pencapaian target atas kualitas untuk
memenuhi keinginan pelanggan menjadi tidak konsisten. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan metode six sigma dipadukan dengan pendekatan DMAIC
untuk melakukan tahapan peningkatan kualitas menuju target six sigma yaitu zero
defect. Six sigma adalah suatu visi peningkatan menuju target defect per million
opportunity (DPMO) 3,4 untuk setiap transaksi produk barang maupun jasa. Jadi
six sigma merupakan suatu metode pengendalian dan peningkatan kualitas
dramatic yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas.Pada
penelitian ini pembahasan dilakukan pada penurunan angka reject claim pada
produk lock assy fuel lid AG01 yang mendominasi hampir 60 persen. Masalah
yang dominan adalah spring lepas. Dengan penerapan metode peningkatan
kualitas dengan six sigma dapat menurunkan angka DPMO dari 14380 atau setara
dengan nilai sigma 3,7 menjadi 6270 atau setara dengan nilai sigma 4,0.
Meskipun belum mencapai batas target yang dicanangkan perusahaan yaitu 6000
PPM namun penurunannya cukup signifikan yaitu sekitar 47 persen dari kondisi
semula. Angka tersebut didapat dengan melakukan perbaikan proses sesuai hasil
analisa kestabilan proses terhadap empat (CTQ) yang berpengaruh terhadap
timbulnya masalah utama spring lepas.
