Abstract:
Perusahaan Mannoh Tsuda merupakan Perusahaan manufaktur yang memproduksi transmisi otomatis kendaraan roda empat yang akan di Supply ke perusahaan pembuat mobil yang ada di indonesia. PT. Mannoh Tsuda berupaya dalam melakukan efisiensi biaya. Jika dilihat dari aspek biaya persediaan bahan baku merupakan faktor penentu efisiensi karena biaya untuk memperoleh bahan baku dan biaya-biaya lain yang disebabkan oleh adanya persediaan bahan baku cukup besar. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk mengelola persediaan secara efektif dan efisien. Salah satunya dengan menemukan metode peramalan atau forecasting yang terbaik dan melakukan penjadwalan produksi dan pengadaaan material sebaik mungkin. Dalam penelitian ini analisis terhadap metode peramalan dengan membandingkan hasil peramalan model Trend Linier,Double Exponential Smoothing,Double Moving Average dan Trend Seasonal. dengan membandingkan MAD(Mean Absolute Deviation),MSE(Mean Square Error) dan nilai RSFE dari Tracking Signal, dari ketiga model peramalan yang memiliki MAD,MSE dan RSFE yang paling kecil yaitu Trend Linier dimana MAD 35560, MSE 1631200890 dan RSFE 26. Sehingga hasil peramalan Trend Linier digunakan sebagai acuan menentukan penjadwalan kebutuhan material selama satu tahun. Dalam penyusunan jadwal kebutuhan material dilakukan penentuan Lot Sizing teknik Economic Order Quantity dan teknik Lot For Lot dengan membandingkan dengan metode perusahaan. Hasil perbandingan biaya antara metode Economic Order Quantity,Lot For Lot dan metode perusahaan didapatkan biaya terkecil dari ketiga model tersebut yaitu metode Economic Order Quantity sebesar Rp 2.438.429.762 atau menghemat sebanyak 16,69% dari metode yang berjalan pada perusahaan. Oleh karena itu alternatif metode perencanaan pengendalian material yang diusulkan untuk diterapkan adalah metode Economic Order Quantity.