Abstract:
Trash to Treasure adalah inisiatif berbasis komunitas yang bertujuan untuk mengedukasi dan
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif, penerapan gaya
hidup tanpa sampah, tujuan pembangunan berkelanjutan, dengan menggunakan teori
konstruktivisme, teori kegunaan dan kepuasan. .Sejalan dengan keprihatinan terhadap Tempat
Pembuangan Akhir Burangkeng yang sudah penuh, apakah program ini bisa menjadi solusi bagi
warga sekitar untuk mengolah sampahnya agar tidak hanya berakhir di Tempat Pembuangan
Akhir saja. Program ini berfokus pada sampah organik dan anorganik dan bekerja untuk
membangun kemitraan dengan pemerintah daerah dan organisasi swasta. Program ini bertujuan
untuk memberdayakan khalayak sasaran, khususnya organisasi PKK atau yang dikenal dengan
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, untuk menjadi pionir di keluarga dan masyarakatnya
dalam hal pengelolaan sampah. Melalui program ini, peserta diperkenalkan dengan cara
pengomposan seperti pupuk Bokashi dan konversi minyak jelantah menjadi sabun cuci. Selain
itu, program ini memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong
partisipasi melalui kampanye digital dan program ini mampu menciptakan pendekatan
pengelolaan sampah yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, yang pada akhirnya bertujuan
untuk meminimalkan dampak negatif sampah terhadap lingkungan di masyarakat. Hasil kajian
menunjukkan bahwa program tersebut berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan
Gaya Hidup Bebas Sampah dan mendorong keinginan untuk mengurangi sampah di antara
khalayak sasaran.