Abstract:
Soviet membebaskan Korea Selatan dan Korea Utara pada tahun 1948, memasukkan kedua prinsip tersebut ke dalam sistem politik di negara-negara tersebut. Sejak saat itu, kedua negara berada di sisi ideologi yang sangat berbeda. Hidup berdampingan di semenanjung yang sama, Korea Utara dan Korea Selatan berusaha keras untuk menjadi negara yang unggul dan pemimpin. Perbedaan mereka menyebabkan perang yang menyebabkan jutaan kematian termasuk warga negara yang tak terhitung jumlahnya. Hingga saat ini, mereka masih saling bertemu di sisi sungai yang berbeda. Diplomasi olahraga adalah diplomasi jalur yang unik yang menggabungkan popularitas olahraga dengan diplomasi. Dimana memungkinkan negosiasi tingkat tinggi tanpa situasi tegang dan lebih mudah dinikmati. Implementasi diplomasi olahraga dalam diplomasi antar Korea mengakomodasi perbaikan pembicaraan untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara yang gagal bersentuhan dengan diplomasi tradisional. Studi penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data dari literatur dan sumber terpercaya dari dokumen resmi, website, jurnal, laporan dan buku dalam menganalisis masalah penelitian ini. Dengan menggunakan teori diplomasi olahraga dibawah teori diplomasi publik, penulis studi penelitian ini akan menganalisis dampak diplomasi olahraga dalam even International Mega Sporting Menuju Hubungan Bilateral Korea Utara dan Korea Selatan tahun 1991 hingga 2018 ”