Abstract:
PT SJT dalam bidang general contraktor saat ini menghadapi masalah dalam proses
bisnisnya terkait adanya case pengembalian invoice saat proses penagihan oleh
pelanggan yang dilakukan oleh staff marketing. Penelitian ini bertujuan untuk
merngertahuir, mernerntukan faktor pernyerbab berrtambahnya waktu prosers, serta
mengurangi waktu proses penagihan invoice PO kepada pelanggan. Metodelogi
yang digunakan mencangkup, penerapan business process improvement (BPI) dan
melakukan simulasi business process modeling notation (BPMN). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan BPI berhasil mengurangi waktu proses pembuatan
dan penagihan invoice PO kepada pelanggan menjadi 1HK dengan rata-rata waktu
kerja 8jam kerja. Dimana pembuatan invoice selama 10 menit dan dilanjutkan visit
ke kantor pelanggan untuk penagihan, dibandingkan sebelum perbaikan dengan
waktu rata-rata 5HK atau 5x24 jam. KPI juga mengalami peningkatan dan
mencapai target dari yang sebelumnya 66% menjadi 100% sehingga sudah sesuai
dengan target perusahaan. Pada kasus keterlambatan penagihan invoice PO dengan
frekuensi rata-rata 2 kali dalam sebulan sudah tidak terjadi. Hal ini menandakan
keberhasilan penghapusan duplikasi pada proses bisnis penagihan ulang invoice PO
kepada pelanggan karena kesalahan pada proses pembuatan invoice PO. Implikasi
dari temuan ini menyarankan penerapan SDLC untuk integrasikan proses bisnis
dengan ERP sistem.